Peraturan lompat tinggi telah ditetapkan oleh Federasi Atletik Internasional (IAAF). Dalam pertandingan olahraga lompat tinggi (high jump) terdapat 10 peraturan pertandingan dalam olahraga atletik lompat tinggi.
Langsung saja, berikut merupakan peraturan perlombaan lompat tinggi.
Mistar digunakan sebagai pembatas pelompat saat melakukan lompat tinggi. Mistar boleh terbuat dari aluminimum, metal, kayu atau bahan lain yang ringan dan dibuat tipis agar aman bagi pelompat.
Ketentuan dalam membuat mistar sebagai berikut:
Awalan digunakan untuk ancang-ancang pelompat sebelum melakukan lompatan agar dapat menghasilkan lompatan yang maksimal.
Sarana dan prasarana yang dipakai dalam melakukan lompat tinggi yaitu:
Aturan tiang lompat dalam lompat tinggi. Tiang mistar ini digunakan untuk menyangga mistar lompat tinggi yang berfungsi untuk pembatas lompatan atlet.
Untuk lompat tinggi semua tiang dapat dipakai asalkan kokoh, cukup tinggi, boleh terbuat dari apa saja asalkan tidak membahayan pelompat, mudah memasang atau menaikkan mistar dengan 5 atau 10 cm.
Antar tiang lompat memiliki jarak antara 3,98 sampai 4,02 meter.
Sekarang ini sarana untuk pendaratan lompat tinggi telah didesain dengan aman dan modern sehingga aman untuk keselamatan atlet lompat tinggi. Sarana untuk mendarat ini terbuat dari busa dengan ketebalan minimal 60 cm pada bagian atasnya dilapisi matras dengan ukuran 10 - 20 cm.
Tempat mendarat minimal 4 x 5 m, dapat ditutup dengan matras lompat atau karet busa pengalas lompatan.
Pelompat boleh atau tidak memakai sepatu spikes dengan ketebalan sol tidak melebihi 13 mm. Setiap pelompat diberi waktu 1.5 menit untuk melakukan lompatan.
Apabila terdapat hasil lompatan sama (tie), maka pelompat dengan lompatan paling sedikit pada ketinggian yang sama di mana tie terjadi, maka dia menjadi pemenangnya.
Apabila tie ini masih sama, pelompat dengan jumlah yang gagal terkecil dari perlombaan, dia yang menang. Apabila masih sama peserta yang jumlah lompatannya sedikit dari seluruh pelompat dia menang.
Apabila masih sama dan ini untuk menentukan juara 1, maka harus bertanding lagi (jump off). Setiap peserta yang terlibat tie untuk menentukan diberi hak melompat satu kali lagi pada ketinggian yang ia gagal. Dan apabila tidak ada keputusan, mistar akan diturunkan setiap 1 cm setiap lompatan, sampai tie ini dapat dipecahkan.
Peserta lompat tinggi akan diskualifikasi apabila:
Sebelum perlombaan dimulai, seorang juri akan mengumumkan tiang mistar pertama dan tinggi kenaikkan mistar. Seorang pelompat boleh memulai melompat pada ketinggian mistar yang dia inginkan di atas tinggi mistar minimal atau pertama. Tiga kegagalan lompatan berturut-turut, si pelompat tidak berhak meneruskan perlombaan lagi. Tolakan kaki pada lompat tinggi harus dilakukan oleh satu kaki
Berikut ini beberapa kesalahan dalam melakukan lompat tinggi:
Adapun peralatan dalam lompat tinggi adalah sebagai berikut:
Berikut alat-alat perlengkapan / sarana dan prasarana lompat tinggi yaitu:
Demikianlah artikel tentang peraturan-peraturan lompat tinggi lengkap dan penjelasan singkatnya. Semoga bermanfaat bagi Anda. Sekian dan terima kasih.
Langsung saja, berikut merupakan peraturan perlombaan lompat tinggi.
Baca juga: materi lengkap lompat tinggi mulai dari pengertian, gaya, teknik dasar, dan sejarahnya
Peraturan Perlombaan Lompat Tinggi
1. Mistar lompat
Mistar digunakan sebagai pembatas pelompat saat melakukan lompat tinggi. Mistar boleh terbuat dari aluminimum, metal, kayu atau bahan lain yang ringan dan dibuat tipis agar aman bagi pelompat.
Ketentuan dalam membuat mistar sebagai berikut:
- Mistar berbentuk bulat atau segitiga.
- Berdiameter minimum 25 mm dan maksimum 30 mm dengan permukaan datar atau rata pada kedua ujung yang berguna untuk meletakkannya pada papan penopang.
- Memiliki panjang 3,98 - 4,02 meter disesuaikan dengan jarak tiang.
- Memiliki berat maksimal 2 kilogram.
- Mistar tipis dan datar dengan ukuran 3 cm x 15 cm x 20 cm.
- Penopang mistar pada tiang lompat memiliki ukuran panjang 6 cm dan lebar 4 cm.
2. Lintasan awalan dan tempat tolakan kaki
Awalan digunakan untuk ancang-ancang pelompat sebelum melakukan lompatan agar dapat menghasilkan lompatan yang maksimal.
Sarana dan prasarana yang dipakai dalam melakukan lompat tinggi yaitu:
- Lintasan untuk melakukan awalan dalam lompat tinggi minimal berjarak 15 meter dari tiang mistar.
- Daerah untuk melakukan tumpuan untuk melompat dengan ketentuan harus datar dengan sudut kemiringan 1:100.
3. Tiang lompat
Aturan tiang lompat dalam lompat tinggi. Tiang mistar ini digunakan untuk menyangga mistar lompat tinggi yang berfungsi untuk pembatas lompatan atlet.
Untuk lompat tinggi semua tiang dapat dipakai asalkan kokoh, cukup tinggi, boleh terbuat dari apa saja asalkan tidak membahayan pelompat, mudah memasang atau menaikkan mistar dengan 5 atau 10 cm.
Antar tiang lompat memiliki jarak antara 3,98 sampai 4,02 meter.
4. Tempat mendarat
Sekarang ini sarana untuk pendaratan lompat tinggi telah didesain dengan aman dan modern sehingga aman untuk keselamatan atlet lompat tinggi. Sarana untuk mendarat ini terbuat dari busa dengan ketebalan minimal 60 cm pada bagian atasnya dilapisi matras dengan ukuran 10 - 20 cm.
Tempat mendarat minimal 4 x 5 m, dapat ditutup dengan matras lompat atau karet busa pengalas lompatan.
5. Peserta
Pelompat boleh atau tidak memakai sepatu spikes dengan ketebalan sol tidak melebihi 13 mm. Setiap pelompat diberi waktu 1.5 menit untuk melakukan lompatan.
Apabila terdapat hasil lompatan sama (tie), maka pelompat dengan lompatan paling sedikit pada ketinggian yang sama di mana tie terjadi, maka dia menjadi pemenangnya.
Apabila tie ini masih sama, pelompat dengan jumlah yang gagal terkecil dari perlombaan, dia yang menang. Apabila masih sama peserta yang jumlah lompatannya sedikit dari seluruh pelompat dia menang.
Apabila masih sama dan ini untuk menentukan juara 1, maka harus bertanding lagi (jump off). Setiap peserta yang terlibat tie untuk menentukan diberi hak melompat satu kali lagi pada ketinggian yang ia gagal. Dan apabila tidak ada keputusan, mistar akan diturunkan setiap 1 cm setiap lompatan, sampai tie ini dapat dipecahkan.
6. Diskualifikasi
Peserta lompat tinggi akan diskualifikasi apabila:
- Dalam 3 menit panggilan pelompat belum melompat.
- Pelompat kembali kearah awalan setelah mendarat.
- Pelompat mendarat dengan 2 kaki.
- Pelompat mendarat diluar matras.
7. Peraturan lain
Sebelum perlombaan dimulai, seorang juri akan mengumumkan tiang mistar pertama dan tinggi kenaikkan mistar. Seorang pelompat boleh memulai melompat pada ketinggian mistar yang dia inginkan di atas tinggi mistar minimal atau pertama. Tiga kegagalan lompatan berturut-turut, si pelompat tidak berhak meneruskan perlombaan lagi. Tolakan kaki pada lompat tinggi harus dilakukan oleh satu kaki
8. Kesalahan dalam melakukan Lompat Tinggi
Berikut ini beberapa kesalahan dalam melakukan lompat tinggi:
- Dalam melakukan awalan terlalu cepat atau kurang cepat.
- Dalam melakukan tumpulan kaki tidak kuat sehingga tidak ada gerakan vertikal ke atas.
- Pada saat diatas mistar pelompat mendahulukan kepalanya untuk melewati mistar sehingga titik ketinggian tidak di atas mistar.
- Memperpendek langkah pada saat mendekati mistar.
- Kaki tumpu membengkok saat melakukan take off.
- Badan condong ke arah belakang saat akan melewati mistar.
- Pinggang tidak melakukan putaran pada saat diatas mistar.
9. Peralatan Lompat Tinggi
Adapun peralatan dalam lompat tinggi adalah sebagai berikut:
- Lapangan lompat tinggi,
- Meteran dengan mistar,
- Matras.
10. Alat-Alat dan Perlengkapan Lompat Tinggi
Berikut alat-alat perlengkapan / sarana dan prasarana lompat tinggi yaitu:
- Mistar lompat
- Lintasan awal dan tempat bertolak
- Tiang lompat
- Tempat pendaratan atau busa lompat
- Scoring board
- Pengukur kecepatan angin
- Bendera berwarna kuning, merah, dan putih
- Roll meter terbuat dari baja
- Penunjuk waktu.
Baca juga: Macam-Macam Lompat Tinggi
Demikianlah artikel tentang peraturan-peraturan lompat tinggi lengkap dan penjelasan singkatnya. Semoga bermanfaat bagi Anda. Sekian dan terima kasih.
This post have 0 comments
EmoticonEmoticon