Teknik dasar karate yang baik dan benar - Secara gasir besar, teknik karate hanya terdiri dari tiga jenis, yaitu: teknik kihon, teknik kata, dan teknik kumite. Selain itu, ada pula teknik dachi, te-waza, ashi waza, zuki, geri, uke dan teknik bantingan.
Berikut bentuk-bentuk latihan teknik dasar karate bagi pemula beserta gambarnya.
1. Kihon / Gerakan Dasar Karate
Salah satu teknik dasar karate adalah kihon. Kihon secara harfiah berarti dasar atau pondasi. Praktisi karate harus menguasai Kihon dengan baik sebelum mempelajari Kata dan Kumite.
Menguasai Kihon dengan baik berarti praktisi Karate telah meletakkan sendi dasar dari teknik Karate dengan baik dan benar. Sehingga dalam suatu prinsip latihan karate dikatakan bahwa "tidak ada Kata dan Kumite tanpa Kihon".
Teknik kihon ini terdiri dari teknik berdiri (dachi), teknik pukulan (tsuki), teknik tangkisan (uke), teknik tendangan (geri), dan teknik sentakan (uchi).
2. Kata / Jurus
Selanjutnya teknik dasar dalam karate adalah kata. Menurut Gunawan (2007:21) kata adalah peragaan jurus yang telah dibakukan. Kata secara harfiah berarti bentuk atau pola.
Teknik di dalam kata merupakan penggabungan dari teknik-teknik kihon yang menjadi satu bentuk teknik yang indah dan dinamis.
Kata juga merupakan ruhnya Karate, dari kata ini kita dapat membedakan karakter dari masing-masing aliran Karate. Kata mengandung pelajaran tentang prinsip bertarung dan teknik-teknik rahasia yang dahsyat serta mematikan.
Gerakan-gerakan Kata juga banyak mengandung falsafah-falsafah hidup. Hal-hal penting dari kata yang harus dipahami dan diterapkan oleh praktisi Karate yaitu:
Setiap kata mempunyai jumlah gerakan dan urutan teknik yang tetap.
- Setiap kata diawali dan diakhiri pada tempat yang sama serta mengikutigaris peragaannya/embusen.
- Dalam melakukan kata selalu diawali dan diakhiri dengan sikap hormat.
- Setiap kata mempunyai irama-irama gerak tertentu, sehingga penghayatan dari masing-masing teknik menjadi mutlak, diperlukan.
- Bentuk teknik yang benar, pengaturan napas, kekuatan dan ketajaman teknik, kelembutan, dan tinggi rendahnya kuda-kuda harus dikuasai benar oleh karateka.
Dalam Kata ada yang dinamakan Bunkai. Bunkai adalah aplikasi yang dapat digunakan dari gerakan-gerakan dasar Kata.
Menurut Soeryadi (2008:1) dalam melakukan setiap gerakan kata, terdapat gerakan-gerakan kaki yang telah diciptakan sedemikian rupa, sehingga tiap orang yang melakukannya walaupun tanpa seorang lawanpun dalam bentuk yang nyata akan bertindak seolah-olah lawannya datang dari keempat jurusan atau bahkan dari kedelapan jurusan, sehingga tersedia kemungkinan untuk mengubah kedudukan kakinya. Setiap kata memiliki arti, tingkat kesulitan, ritme gerakan dan pernafasan yang berbeda.
3. Kumite / Pertarungan
Kumite secara harfiah berarti "pertemuan tangan". Namun umumnya praktisi Karate mengatakan kumite adalah sebagai teknik pertarungan atau perkelahian.
Sesuai dengan tingkatannya kumite dibagi menjadi: gohon kumite (pertarungan lima teknik), kihon ippon kumite (pertarungan satu teknik dasar), jiyu ippon kumite (peraturan bebas satu teknik dengan perjanjian), dan jiyu kumite (peraturangan bebas).
Untuk kumite yang dipertandingkan dikenal dengan Shiai Kumite atau Kumite Pertandingan. Ada beberapa peraturan pertandingan Karate yang dikenal antara lain: Peraturan pertandingan WKF (World Karate Federation), Peraturan pertandingan JKA (Japan Karate Association), dan Peraturan pertandingan Kyokushinkai Karate-do menganut sistem kumite full body contact.
4. Dachi / Kuda-kuda
Kuda-kuda atau dachi adalah gerakan paling dasar yang diajarkan pertama kali saat belajar karate. Bisa dibilang, kuda–kuda adalah teknik yang paling penting. Karena untuk melakukan suatu pukulan, tendangan atau menangkis, harus diawali dengan gerakan kuda-kuda yang baik dan benar.
Shizen-tai (Posisi Netral/Alami)
Posisi berdiri netral atau alami dimana badan tetap rileks atau santai namun tetap waspada.
Dalam posisi ini berpotensi melakukan gerak yang tidak direncanakan secara khusus, tetapi dari posisi ini segala bentuk serangan atau pertahanan dapat dengan cepat dilakukan, untuk itu lutut harus rileks dan tetap fleksibel dengan bobot badan seimbang pada kedua kaki.
Posisi badan dan kaki berubah dalam berbagai bentuk, tetapi tetap berdasarkan azas kewaspadaan yang rileks atau santai. Berikut ini adalah posisi dalam Shizen-tai:
- Heisoku-dachi (posisi siap, tidak resmi)
- Musubi-dachi (posisi siap, telapak kaki terbuka)
- Hachiji-dachi (posisi kaki terbuka)
- Uchi hachiji-dachi (posisi kaki terbuka - terbalik)
- Heiko-dachi (posisi sejajar)
- Teiji-dachi (huruf "T")
- Renoji-dachi (huruf "L").
Zenkutsu-dachi (Kuda-kuda Posisi Depan)
Pastikan ada ruang yang cukup besar antara kaki depan dan kaki belakang. Rendahkan pinggul. Tekuk lutut depan. Pertahankan kaki belakang agar tetap lurus. Pastikan pandangan tetap kedepan baik itu posisi lurus ke depan atau pada posisi hanmi.
Posisi Zenkutsu-dachi adalah posisi kuda-kuda yang kuat untuk maju ke depan dan sangat efektif digunakan pada saat maju dengan kekuatan. Ini digunakan untuk menahan serangan yang datang dari arah depan, tetapi posisi ini juga kuat untuk melakukan serangan ke arah atas.
Kokutsu-dachi (Kuda-kuda Posisi Belakang)
Jaga pinggul tetap rendah, tekuk lutut kaki belakang dengan benar, dan mengulurkan kaki maju ke depan. Sikap ini kuat ke belakang dan sangat berguna dalam mengeblok.
Ini adalah posisi ideal untuk memblokir serangan yang datang dari depan dan kemudian, dengan mengubah ke sikap depan, untuk memberikan balasan langsung.
Kiba-dachi (Kuda-kuda Posisi Terbuka Lebar)
Untuk melakukan Kiba-dachi yang benar, tekuk lutut, menjaga tubuh bagian atas tegak lurus ke tanah, dan wajah lurus ke depan. Posisi ini kira-kira menyerupai seperti seorang pria menunggang kuda.
Sikap kaki mengangkang kuat di samping dan digunakan ketika menerapkan teknik ke samping. Misalnya, empi-uchi (serangan siku) dan uraken-uchi (serangan belakang-kepalan tangan) dibebaskan dari posisi ini.
Shiko-dachi (Kuda-kuda Posisi Persegi)
Sikap ini seperti sikap kaki mengangkang kecuali kaki diputar keluar pada sudut 45 derajat dan pinggul lebih rendah. Sebuah garis tegak lurus turun dari pusat lutut akan memukul titik tengah antara kaki.
Sanchin-dachi (Kuda-kuda Posisi Jam Kaca)
Kaki kanan adalah ringan di belakang kaki kiri sehingga garis horizontal akan menyentuh bagian belakang tumit kaki kiri dan bagian depan jempol kaki kanan.
Kedua lutut harus membungkuk dan berbalik ke dalam. Menjaga tubuh bagian atas tegak lurus ke tanah dan tegang perut bagian bawah. Meskipun posisi kaki relatif sempit, sikap ini membuat dasar yang kuat untuk teknik defensive. Dari sikap ini dapat dengan mudah pindah ke sikap lain dan menuju ke segala arah. Lutut dalam posisi menekuk ke dalam.
Hangetsu-dachi (Kuda-kuda Separuh Bulan)
Penggabungan Zenkutsu-dachi dengan Sanchin-dachi. Menempatkan kaki hampir sama seperti dalam sikap depan namun jarak antara kaki hangetsu lebih pendek.
Metode memaksa lutut ke dalam, adalah mirip dengan sikap jam-kaca. Sikap ini sangat bermanfaat baik untuk serangan dan pertahanan, tetapi cenderung disukai untuk pertahanan.
Neko Ashi-dachi (Posisi Kaki Kucing)
Untuk melakukan teknik kuda-kuda ini, mulai dari sikap kembali dan menarik kaki depan sampai tumit diangkat dan bola kaki ringan menyentuh lantai.
Putar lutut kaki yang didepan sedikit ke dalam sehingga paha melindungi pangkal paha. Arahkan kaki belakang ke depan pada sudut 45 derajat dan tekuk lutut. Berat badan harus didukung dengan kaki belakang.
Bentuk ini menyesuaikan diri dengan baik untuk gerakan tubuh yang lentur dan lincah. Misalnya, gunakan sikap kucing untuk keluar dari jangkauan serangan lawan dan serangan balik dengan kaki depan.
Ini adalah sikap yang sangat elastis. Sikap ini harus memberikan kesan membungkuk dari kucing siap untuk musim semi.
Fudo-dachi atau Sochin-dachi
Sikap ini juga dikenal sebagai sochin-dachi. Ini adalah kombinasi dari sikap depan dan sikap kaki mengangkang.
5. Te-Waza / Teknik Tangan
Adapun teknik tangan dalam olahraga beladiri karate adalah sebagai berikut.
Ken (tangan tertutup/kepalan)
- Seiken (kepalan depan): digunakan untuk melakukan pukulan (tsuki) yang mengenai sasaran/target bagian depan dua ruas jari yaitu ruas jari tengah dan ruas jari telunjuk.
- Ura-ken (kepalan belakang): pada ura-ken bentuk tangan tetap seiken. Bagian kepalan tangan yang digunakan melakukan serangan adaalh bagian belakang/punggung kepalan, pada bagian atas buku jari telunjuk dan uku jari tengah. Biasanya digunakan untuk menyerang bagian wajah/badan bagian samping.
- Kentsui (kepalan palu): disebut juga shutsui (tangan palu) atau tettsui (palu besi). Bentuk kepalan tangan adalah seiken, gunakan bagian bawah dari kepalan yang mengenai sasaran. Lakukan serangan dengan snap/lecutan/sentakan.
- Ippon-ken (kepalan satu buku jari): bentuk kepalan adalah seiken tetapi buku jari telunjuk lebih menonjol kedepan dari jari yang lain, tekan bagian saming dengan ibu jari untuk menguatkan. Digunakan untuk menyerang hidung, bagian bawah hidung dan tulang rusuk.
- Nakadaka-ken (kepalan ruas jari): bentuk kepalan seiken, tetapi buku jari tengah menonjol kedepan. Tahan jari tengah yang menonjol itu dengan jari telunjuk dan jari manis, dan tekan dari arah bawah dengan ibu jari. Digunakan untuk menyerang bagian-bagian yang sama dengan ippon-ken.
- Hira-ken (kepalan ruas jari tangan ke depan): tekuk semua jari-jari sampai menyentuh telapak tangan. Tekuk jari-jari, hanya ringan kearah bawah. Tekan dengan ibu jari untuk menguatkan atau tahan pada bagian belakang telapak tangan. Kepalan ini lebih banyak di gunakan untuk menyerang bagian bawah hidung atau tulang rusuk.
Kaisho (tangan terbuka)
- Shuto (tangan pisau): serangan ini digunakan untuk menyerang lengan atau kaki lawan saat ia menyerang. Hal ini juga efektif digunakan dalam serangan ke pelipis lawan, sisi leher atau tulang rusuknya.
- Haito (tangan bubungan): digunakan sisi berlawanan dari tangan dari yang digunakan di shuto.
- Haishu (punggung tangan): menggunakan seluruh permukaan punggung tangan untuk memukul di Haishu. Bagian belakang tangan terutama digunakan untuk memblokir.
- Kumade (tangan beruang): digunakan untuk menyerangan wajah dengan baik langsung didorong ke depan atau gerakan menyapu ke samping.
- Nukite (tangan tombak): ujung jari di nukite digunakan untuk menyerang titik antara mata, ketiak, dan daerah lainnya yang mudah diserang.
- Washide (tangan elang): berguna dalam serangan terhadap tenggorokan dan poin penting lainnya.
- Keito (pergelangan tangan kepalan ayam): serang lengan pukulan lawan atau ketiak dengan mematuk lengan bawah.
- Seiryuto (tangan rahang sapi): untuk memblokir serangan mendorong ke depan dan untuk menyerang wajah lawan dan tulang selangka.
- Kakuto (pergelangan tangan menekuk): untuk menyerang lawan yang sedang memukul atau ketiak dengan gerakan mematahkan lengan bawah.
- Teisho (tumit telapak tangan): Digunakan untuk menyikat lengan lawan menyerang ke samping atau ke bawah dan juga menyerang dagu lawan.
Wan (lengan)
Penggunaan lengan dimaksudkan untuk menangkis menggeser kesamping serangan kaki atau tangan.
- Nai-wan (sisi dalam)
- Gai-wan (sisi luar)
- Hai-wan (sisi atas)
- Shu-wan (sisi bawah)
Empi/Hiji (siku)
Istilah empi digunakan untuk menggambarkan bagian dari lengan yang digunakan dalam serangan ini, dan juga memukulnya sendiri.
- Mae Empi-uchi (depan)
- Tate Empi-uchi (atas)
- Ishiro Empi-uchi (belakang)
- Otoshi Empi-uchi (bawah)
- Mawashi Empi-uchi (berputar)
6. Ashi Waza / Teknik Kaki
- Koshi (bola kaki): ini bagian dari kaki yang juga dikenal dengan josokutei (mengangkat telapak kaki). Untuk memberikan tendangan utuk menghadapi lawan, dada, perut dan pangkal paha. Ren Tobi-geri, Ren-geri, Mawashi-geri dan lain-lain.
- Sokuto (pisau kaki): digunakan adalah bagian dari kaki yang digunakan dalam tendangan yang diarahkan ke samping. Sokuto Oase-uka, Ura Yoko-geri Keage, Ushiro-geri Keange, dan lain-lain.
- Kakato (tumit): bagian dari kaki yang digunakan dalam tendangan yang diarahkan ke belakang. Yoko-geri Kekomi, Ura Yoko-geri Kekomi, Gyaku Mawashi-geri, dan lain-lain.
- Haisoku (punggung kaki): digunakan dalam tendangan ditujukan ke pangkal paha. Ashikubi Kake-uke, Gyaku Mikazuki-geri, Mawashi-geri dan lain-lain.
- Tsumasaki (ujung jari kaki): dapat digunakan dalam tendangan yang ditujukan pada pangkal paha atau bagian tengah tubuh. Tsumasaki-geri.
- Hizagashira (lutut)
- Ashi no ura (bagian dalam telapak kaki)
- Kaikotsu (tulang kering).
7. Zuki / Pukulan
Teknik dalam karate lainnya adalah teknik gerakan pukulan atau disebut dengan istilah zuki. Gerakan ini adalah yang paling penting bagi karatedo. Berikut jenis teknik pukulan yang perlu Anda ketahui.
- Oi-zuki-chudan (pukulan mengarah ke hulu hati/perut)
- Agi-zuki (pukulan menggunakan tangan bagian dalam yang juga bentuknya seperit agi-uke)
- Choku-zuki (pukulan ke arah perut sambi menggunakan kuda-kuda hachiji-dachi)
- Kage-zuki (pukulan ke arah samping seperti apda Kata Tekki Shodan)
- Tate-zuki (pukulan dengan bentuk seperti uchi-ude-uke)
- Yama-zuki (pukulan ganda dengan kedua tangan)
- Morete-hisame-zuki (pukulan dengan kedua tangan)
- Ura-zuki (pukulan dengan bentuk soto-ude-uke)
- Morete-zuki (pukulan dan dorongan)
- Kisame-zuki (pukulan nemngarah ke kepala namun kaki tak melangkah)
- Gyaku-zuki (pukulan mengarah perut namun kaki tak melangkah)
- Oi-zuki-jodan (pukulan mengarah ke kepala).
- Uraken-uchi (pukulan menyamping).
8. Geri / Tendangan
Faktor-faktor pokok teknik tendangan dalam karate adalah sebagai berikut.
- Angkat lutut dari kaki yang akan menendang setinggi mungkin dan sedekat mungkin ke dada. Lutut akan menekuk penuh, kemudian pindahkan berat kaki ke pinggul.
- Lentingan, tekukan dan pelurusan lutut. Terdapat dua cara menendang: 1) menggunakan daya pegas lutut yang dilentingkan sepenuhnya, dan 2) dengan meluruskan kuat-kuat lutut kaki yang ditekuk, menyerupai gerakan menyodok.
- Daya pegas pinggul dan pergelangan kaki. Di lain pihak, kekuatan kaki itu sendiri tidak cukup. Harus diperkuat dengan tenaga yang dihasilkan oleh pegas dan lutut.
Adapun jenis-jenis tendangan dalam karate adalah sebagai berikut:
- Mae geri (tendangan depan): teknik ini berupa tendangan angkat (melenting) atau tendangan menyodok lurus dengan sasaran ke arah depan.
- Usiro geri (tendangan belakang).
- Keage (tendangan mengangkat).
- Kekomi (tendangan menyodok).
- Yoko geri (tendangan samping).
- Mawashi geri (tendangan dengan kaki bagian atas).
9. Uke / Tangkisan atau Elakan
Teknik elakan atau tangkisan pada bela diri karate dapat dilakukan dengan berbagai cara. Di samping itu dapat pula dilakukan dengan menggunakan alat atau anggota tubuh yang ada, misalnya tangan atau lengan dan kaki atau tungkai.
Pada dasarnya tangkisan harus dilakukan pada saat lawan mulai menyerang. Oleh karena itu, sangat perlu memperkirakan lebih dahulu adanya serangan. Karena terbatasnya tempat yang tersedia, maka elakan/tangkisan yang dikemukakan disini hanyalah tangkisan yang menggunakan lengan atau tangan saja (itupun hanya yang pokok-pokok saja).
- Gedan barai (sapuan bagian bawah): mempunyai kegunaan ganda yaitu sebagai tangkisan dasar dan sebagai salah satu jenis kesiagaan dalam latihan dasar.
- Jodan age-uke (tangkisan angkat, bagian atas): tangkisan dasar yang digunakan untuk melumpuhkan serangan ke bagian atas ulu hati dan kepala. Tangkislah kuat-kuat ke atas dengan bagian luar dari lengan depan.
- Chudan ude-uke (tangkisan lengan, bagian tengah), soto uke (tangkisan dari luar): Chudon ude-uke, soto-uke adalah tangkisan yang digunakan untuk melumpuhkan serangan pukulan yang datang ke dada dan muka. Belokkan lengan lawan ke samping, tangkis dengan sisi luar dari pergelangan tangan.
- Morote-uke (tangkisan dengan bentuk seperti morote-zuki).
- Juji-uke (tangkisan menggunakan kedua tangan yang disilang).
- Shuto-uke (tangkisan dengan tangan pedang).
- Uchi-ude-uke (tangkisan tengah dari bawah ketiak).
- Soto-ude-uke (tangkisan tengah dari belakang telinga).
- Agi-ke (tangkisan atas).
10. Nage Waza / Bantingan
Tidak hanya kuda–kuda, pukulan, tendangan, ataupun tangkisan yang dipelajari dalam karate, tetapi bantingan atau yang juga disebut dengan nage waza. Teknik ini digunakan pada saat lawan berada dekat dengan Anda. Beberapa teknik bantingan antara lain fumi kiri, udewa, tsubamagaeshi, dan unshu geri.
***
Keterangan:
- Te = tangan
- Geri = tendangan
- Waza = teknik
- Dachi = kuda-kuda
- Tsuki = serangan dengan menggunakan kepalan
- Uchi = lecutan
- Uke = tangkisan
- Mae = depan
- Yoko = samping
- Tate = atas
- Ushiro = belaakng
- Otoshi = bawah
- Mawashi = berputar
- Gyaku = arah berlawanan
- Ren = dilakukan 2 kali
- Tobi = lompatan.
Itulah tadi beberapa gerakan dasar karate inkai, kyokushin. Selanjutnya Anda akan mempelajari materi karate di bawah ini.
Baca juga: Pengertian Karate beserta sejarah, peraturan dan manfaatnya.
Demikianlah artikel tentang 10 teknik dasar karate beserta gambarnya. Semoga bermanfaat bagi Anda. Sekian dan terima kasih.
This post have 0 comments
EmoticonEmoticon